“Saya tidak melihat Arab Saudi menggunakan mata uang lain karena alasan keuangan. Jika mereka mengubah mata uang denominasi, hal itu akan lebih bermotif politik (daripada ekonomi),” ujarnya.
Askari menekankan, meskipun dolar lebih stabil dibandingkan mata uang lainnya, mendenominasikan minyak ke dalam sekumpulan mata uang seperti Hak Penarikan Khusus IMF, akan membuat harga minyak menjadi lebih stabil.
Dia pun memperkirakan berakhirnya perjanjian tersebut tidak akan berdampak banyak pada peran dolar dalam sistem keuangan global. “Meski pakta (AS-Saudi) tersebut sudah habis masa berlakunya, tidak perlu terburu-buru untuk melakukan denominasi mata uang lain,” kata Askari.
Askari juga menunjukkan bahwa pentingnya minyak di mata konsumen global semakin berkurang seiring dengan meningkatnya penggunaan gas alam cair, energi terbarukan, dan kendaraan listrik yang menggantikan mobil berbahan bakar bensin.