WELLINGTON, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengejutkan publik negaranya dengan mengumumkan pengunduran diri dari jabatan, Kamis (19/1/2023). Dia juga tak akan maju lagi dalam pemilihan ketua Partai Buruh.
Dalam konferensi pers pengumumannya yang emosional, Ardern mengatakan 5,5 tahun menjadi kepala pemerintahan Negeri Kiwi merupakan masa yang sulit. Dia menyebut dirinya sebagai manusia biasa dan pada waktunya harus pergi.
"Musim panas ini, saya berharap menemukan cara untuk mempersiapkan, bukan hanya 1 tahun lagi, tapi periode berikutnya, karena itulah yang dibutuhkan tahun ini. Saya tak bisa melakukannya," katanya, dikutip dari Reuters.
"Saya tahu akan ada banyak diskusi setelah keputusan ini, tentang apa yang disebut sebagai alasan 'sesungguhnya' itu. Satu-satunya sudut menarik yang akan Anda temukan adalah, setelah 6 tahun menjalani beberapa tantangan besar, bahwa saya hanya seorang manusia. Politisi juga manusia. Kami memberikan semua yang kami bisa, selama kami bisa, dan inilah saatnya, dan untuk saya, inilah saatnya," katanya, melanjutkan.
Perempuan 42 tahun itu menegaskan alasan utamanya mundur bukan karena tugas-tugas yang diembannya sulit, namun merasa ada orang lain yang bisa mengemban jabatan itu lebih baik.
Lebih lanjut Ardern juga menyinggung soal keluarganya. Dia telah memberi tahu putrinya, Neve, akan mendampinginya saat memulai sekolah tahun ini.
Dia juga memberi tahu pasangannya, Clarke Gayford, sudah saatnya mereka menikah. Ardern dan Gayford hidup bersama sampai melahirkan Neve, namun mereka belum resmi menikah. Pasangan itu seharusnya menikah tahun lalu, namun Ardern membatalkannya karena Selandia Baru menerapkan pembatasan terkait Covid-19 saat itu.