Rumah sakit pun menghubungi polisi yang kemudian ditindaklanjuti dengan menghubungi peretas.
Namun setelah petugas memberi tahu bahwa peretasan itu membuat nyawa pasien terancam, pelaku mengurungkan niat lalu memberikan kunci digital kepada polisi untuk mencabut pemblokiran data.
Menteri Kehakiman Negara Bagian North Rhine Westphalia Peter Biesenbach dalam laporannya mengungkap, para pelaku tidak dapat dihubungi lagi setelah percakapan itu.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, polisi mendapati adanya kelemahan pada perangkat lunak keamanan yang digunakan dalam sistem komputer rumah sakit sehingga rentan terhadap serangan.
Sampai beberapa hari setelah kejadian, sistem teknologi informasi rumah sakit masih terdampak peretasan tersebut.