"Tapi saya pikir ada peluang nyata untuk bergerak maju pada kerangka kerja yang disepakati, dan tentunya itulah yang sangat kami dukung," kata Blinken.
Blinken bahkan menduga ada aktor lain yang mungkin menentang kemajuan itu.
"Tapi ini adalah kesempatan nyata untuk akhirnya melanjutkan transisi yang dipimpin sipil, dan yang kami dan negara lain coba dukung," katanya.
Sebelumnya, bentrok terjadi antara tentara dan kelompok paramiliter tersebut di Sudan. Sedikitnya 25 orang tewas dan 183 orang dilaporkan luka-luka.
Pasukan Pendukung Cepat mengklaim pihaknya telah menguasai istana kepresidenan, kediaman panglima militer dan bandara internasional Khartoum pada Sabtu dalam upaya kudeta yang nyata.