"Guru, jangan beri kami banyak pekerjaan rumah jika sudah keluar dan kembali bersekolah," tulis anak tersebut.
Dalam surat terpisah, pelatih sepak bola yang turut terjebak bersama 12 pemain sepak bola junior itu juga memohon maaf kepada para orangtua.
"Kepada para orangtua murid yang tercinta, mereka semua kini baik-baik saja. Tim penyelamat memperlakukan kami dengan baik. Saya berjanji merawat mereka sebaik mungkin dan terima kasih atas ucapan yang baik. Saya juga memohon maaf dengan tulus kepada para orangtua," tulis Ekkapol Chantawong, asisten pelatih sepak bola berusia 25 tahun.
Ke-12 remaja beserta pelatih mereka menjelajahi gua, namun terperangkap pada 23 Juni.
Pesan tulisan yang dibawa para penyelam itu merupakan wujud komunikasi pertama antara para remaja dengan orangtua mereka, setelah upaya membawa kabel telepon ke dalam gua gagal.