"Saya sangat terkesan pada bagaimana terbukanya mereka menerima orang asing terlepas dari agamanya. Saya bahkan mengikuti ibadah Ramadan di Pekalongan dan di sana masyarakatnya selalu terbuka,” lanjutnya.
Namun, gambaran Gero tentang Indonesia berubah ketika dia berada di Jakarta dan saat itu terjadi demonstrasi besar terkait penistaan agama yang dialamatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya terkejut melihat bahwa ada ratusan ribu manusia turun ke jalan. Terlepas pada saat itu apakah tuduhan atau dakwaan penodaan agama tersebut benar atau tidak, bahwa agama bisa menggerakkan begitu banyak manusia serta meneriakkan ‘bunuh dia'!”
Bagi Simone, hal tersebut itu menjadi kali pertama dia merasa takut untuk berpergian di Indonesia.
"Saat itu saya tidak berani keluar atau mengunjungi pusat-pusat keramaian. Itu mengejutkan karena sebelumnya saya merasa sangat aman di Indonesia,” terangnya.
Dia menganggap intoleransi yang kini terjadi di Indonesia diakibatkan situasi politik di Indonesia yang terus memanas.
"Hal itu absurd karena bertentangan dengan ide dasar pendirian Indonesia bahwa kita ingin menyatukan segala sesuatu yang kita punya, segala penganut agama, kesatuan dalam keberagaman. Tanpa prinsip-prinsip ini Indonesia seperti yang kita kenal tidak akan pernah ada,” katanya.