TOKYO, iNews.id - Pesawat luar angkasa Jepang Hakuto-R Mission 1 (M1) gagal mendarat di Bulan, Rabu (26/4/2023) dini hari. M1 gagal menjadi pesawat luar angkasa pertama milik perusahaan swasta di dunia yang mendarat di Bulan.
Perusahaan startup yang mengirim M1, ispace, menyatakan pihaknya kehilangan kontak begitu proses pendaratan berlangsung. Pesawat M1 dinyatakan jatuh di permukaan Bulan.
"Kami kehilangan kontak, jadi kami berasumsi tidak bisa menyelesaikan pendaratan di permukaan bulan," kata pendiri sekligus CEO ispace Takeshi Hakamada, dikutip dari Reuters.
M1 diluncurkan pada Desember 2022 dari pangkalan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Pesawat akan mendarat Rabu dini hari waktu Tokyo.
Sekitar 1 jam sebelum pendaratan yang direncanakan, pesawat setinggi 2,3 meter itu memulai fase pendaratan secara bertahap. Posisi awalnya adalah orbit pada ketinggian 100 km di atas permukaan Bulan.
Pesawat lalu turun hingga ketinggian sekitar 25 km sambil melaju dengan kecepatan hampir 6.000 km/jam. Pada kecepatan itu, memperlambat kecepatan dengan melawan gaya gravitasi Bulan seperti mengerem sepeda yang turun di ujung lereng bukit lompat ski.
Data telemetri langsung menunjukkan posisi terakhirnya sudah 90 meter di atas permukaan Bulan. Namun pada waktu pendaratan, pusat kontrol di Bumi kehilangan kontak dengan M1.
Para teknisi pun menunggu konfirmasi sinyal untuk mengetahui nasib M1, namun tak kunjung datang.
"Saat ini yang saya bisa sampaikan adalah kami sangat bangga pada kenyataan telah mencapai banyak hal selama Misi 1 ini," kata Hakamada.
Sejauh ini hanya Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, dan China yang berhasil mengirim pesawat berawak maupun tanpa awaknya ke Bulan. Upaya serupa sebelumnya yang dilakukan India dan Israel juga gagal. Pesawat Israel juga diterbangkan oleh perusahaan swasta.