Indonesia kembali menegaskan, solusi dua negara adalah jalan satu-satunya menuju perdamaian yang berkelanjutan antara Palestina dan Israel.
"Saatnya dunia berpihak pada keadilan dan kemanusiaan, bukan pada kekerasan," katanya, sambil mendesak semua negara untuk segera mengakui kemerdekaan Palestina tanpa syarat.
Sidang Darurat Majelis Umum PBB ini diselenggarakan untuk merespons penggunaan hak veto oleh Amerika Serikat (AS), anggota tetap Dewan Keamanan PBB atas draf resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza pada 20 November 2024.
Melalui sesi sidang darurat ini, negara-negara anggota PBB diharapkan bisa mengesahkan dua resolusi, yakni resolusi mendorong gencatan senjata di Gaza serta dukungan politik terhadap UNRWA.
Indonesia mengajak seluruh negara anggota mendukung kedua resolusi tersebut untuk menghentikan kekerasan dan mengembalikan kemanusiaan pada sistem tatanan dunia.
"Saat dunia memilih berpihak pada keadilan, maka penderitaan rakyat Palestina bisa segera diakhiri," kata Wamenlu Nasir.