KUALA LUMPUR, iNews.id – Masalah kemiskinan masih menjadi tantangan di Malaysia. Tahun ini, pemerintah negeri jiran menargetkan untuk menuntaskan persoalan kemiskinan ekstrem yang dihadapi oleh sekitar 130.000 kepala keluarga di sana.
“Karena semua departemen dan kementerian yang terkait dikerahkan, saya yakin total 130.000 kepala rumah tangga yang bisa kami tangani tahun ini juga. Insya Allah,” kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sidang di Dewan Rakyat (Parlemen Malaysia), Kuala Lumpur, Selasa (28/3/2023).
Dia menuturkan, sistem e-Kasih di bawah Departemen Perdana Menteri mencatat data kemiskinan ekstrem di Malaysia hingga 15 Maret 2023 mencapai 123.243 kepala keluarga. Kendati demikian, dia memilih menempatkan angka 130.000 mengingat kemungkinan besar jumlahnya akan bertambah.
Menurut dia, sejumlah usaha yang telah dilakukan untuk menuntaskan persoalan itu termasuk Inisiatif Pendapatan Rakyat (IPR) dan Sumbangan Tunai Rahmah (STR) kepada 400.000 orang yang termasuk ke dalam golongan rentan.
Total anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Malaysia dalam kerangka program tersebut mencapai 64 miliar ringgit atau sekitar Rp219,4 triliun. Dari jumlah tersebut, menurut Anwar, 750 juta ringgit atau sekitar Rp2,57 triliun digunakan IPR dengan tiga inisiatif yang baru-baru ini diumumkan menteri perekonomian.
Sementara STR diberikan kepada hampir 9 juta penerima, termasuk di dalamnya diberikan untuk mereka yang tergolong kategori kemiskinan ekstrem.