Di sisi lain, banyak lembaga pembela hak asasi manusia (HAM) mengecam kebijakan Morrison. Dia dianggap tidak terbuka dalam mengabarkan seberapa banyak kapal pengungsi yang diusir.
Bahkan saat disinggung mengenai perlakuan tidak menyenangkan tentara perbatasan terhadap pengungsi, Morrison menjawab bahwa mereka punya alasan kuat untuk mengarang cerita.
Belum diketahui apakah dia akan melanjutkan kebijakan kontroversial itu di masa pemerintahannya. Namun analisis media menyebut, Morrison masih akan fokus untuk melanggengkan kekuasannya dalam pemilu 2019.
Partai Liberal merupakan partai berkuasa sekaligus mitra senior di koalisi konservatif yang akan menghadapi pemilihan pada Mei 2019. Namun Koalisi Partai Liberal-Nasional masih tertingggal dari kubu oposisi Partai Buruh dalam jajak pendapat.
Morrison harus membalikkan keadaan, menggalang kekuatan dengan koalisi sehingga perolehan kursi di parlemen bisa dominan. Kondisi ini diperparah dengan rencana pengunduran diri Malcolm Turnbull dari parlemen. Satu kursinya di Sydney akan diperebutkan kembali. Padahal satu kursi saja sangat penting karena kekuatan kubu koalisi dan oposisi sangat tipis.