DHAKA, iNews.id - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mencela Myanmar karena menunda pemulangan pengungsi Rohingya ke negara itu.
Sekitar 740.000 pengungsi Rohingya kini tinggal di penampungan yang penuh sesak dan pengap di Bangladesh. Banyak yang masih tetap takut pulang ke Myanmar, lantaran Muslim minoritas di sana mengalami penindasan selama puluhan tahun dan hak mereka semakin dikurangi.
Komentar perdana menteri Bangladesh itu petang merupakan sinyal bahwa kesabaran negaranya sudah semakin tipis. Bangladesh dan Myanmar menandatangani perjanjian repatriasi (pemulangan) pada November 2017, namun nyatanya belum ada warga Rohingya yang dengan rela mau pulang.
Menurut Hasina, masalahnya terletak pada Myanmar karena tidak mau menerima kepulangan Rohingya.
Hasina juga mengkritik badan-badan bantuan internasional yang bertugas di perkampungan pengungsi di Cox’s Bazar. Badan bantuan itu menentang pemulangan paksa dengan arti mereka tidak berminat mengakhiri krisis pengungsi itu.