HELSINKI, iNews.id – Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, pada Minggu (2/4/2023) mengakui kekalahannya dalam pemilihan umum (pemilu) parlemen negara itu. Sementara kelompok oposisi dari sayap kanan, Partai Koalisi Nasional (NCP), mengklaim kemenangan dalam kompetisi demokrasi itu.
NCP yang pro pada pengusaha dilaporkan memenangkan 48 dari total 200 kursi Parlemen Finlandia. Jumlah itu hanya terpaut tipis di atas Partai Finlandia berhaluan nasionalis yang memperoleh 46 kursi. Sementara partai berhaluan kiri Sosial Demokrat pimpinan Marin meraup 43 kursi.
Perolehan kursi tersebut di atas berdasarkan data hasil pemilu yang masuk ke Kementerian Kehakiman Finlandia. Semua surat suara telah dihitung.
“Kami mendapat mandat terbesar,” kata Pemimpin NCP, Petteri Orpo, dalam pidato kepada para pengikutnya, Minggu (2/4/2023).
Dia pun berjanji untuk memperbaiki kondisi ekonomi Finlandia.
Orpo akan mendapatkan kesempatan pertama untuk membentuk koalisi untuk mendapatkan mayoritas di parlemen. Era Marin sebagai perdana menteri diperkirakan akan berakhir.
“Kami mendapat dukungan, kami mendapat lebih banyak kursi (di parlemen). Itu pencapaian yang luar biasa, meski kami tidak berakhir di urutan pertama hari ini,” kata Marin dalam pidatonya kepada anggota partai.
Marin yang kini berusia 37 tahun, adalah perdana menteri termuda di dunia ketika dia mulai menjabat pada 2019. Perempuan itu dianggap oleh para penggemarnya di seluruh dunia sebagai panutan milenial bagi pemimpin baru yang progresif.