PM Inggris: Bantahan Tersangka Serangan Novichok Menghina Intel Kami

Nathania Riris Michico
Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov merupakan dua tersangka serangan racun terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal. (Foto: istimewa)

LONDON, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May geram setelah dua tersangka serangan racun Novichok di Salisbury membantah sebagai agen intelijen Rusia. Menurutnya, bantahan itu sebagai penghinaan bagi intelijen Inggris.

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov merupakan dua tersangka serangan racun terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal. Membantah tuduhan Inggris, keduanya mengaku sebagai turis yang sekadar berjalan-jalan di Inggris saat insiden penyerangan atas Skripal terjadi.

Mereka juga justru mengklaim sebagai korban tuduhan.

Dalam wawancara dengan saluran Russia Today, Petrov dan Boshirov mengaku melakukan kunjungan akhir pekan ke Inggris untuk melihat katedral Salisbury.

Bantahan mereka sebagai agen intelijen Moskow muncul sehari setelah Presiden Vladimir Putin bersikeras keduanya merupakan warga sipil.

Kantor PM May Downing Street menyatakan klaim kedua tersangka kebohongan belaka.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Rusia Bantah Tudingan Trump Diam-Diam Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
2 hari lalu

Putin Tak Perintahkan Uji Coba Senjata Nuklir, tapi...

Internasional
6 hari lalu

Gawat! Rusia Siap-Siap Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
6 hari lalu

Putin Tanggapi Serius Rencana Amerika Uji Coba Senjata Nuklir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal