Sementara itu dalam responsnya, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu jelas-jelas membela sang perdana menteri. Mereka menuduh Gantz melawan keputusan pemerintah yang sedang berupaya menjaga keamanan nasional Israel.
"Protokol akan membuktikan bahwa Gantz adalah orang yang menentang keputusan penting bagi keamanan Israel, termasuk mengenai tindakan militer yang dramatis," bunyi pernyataan Likud.
Bahkan Likud pamer keberhasilan, pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr terjadi setelah Gantz meninggalkan kabinet perang.
“Sayangnya, Gantz memilih untuk meninggalkan pemerintahan selama perang,” demikian isi pernyataan.
Netanyahu menghadapi desakan mundur dari warganya yang setiap hari menggelar demonstrasi di penjuru kota. Massa mendesak pemerintah segera memulangkan sandera yang sampai saat ini tak kunjung berhasil. Sementara itu militer Israel masih kukuh operasi militer di Gaza bisa menemukan para sandera meski sampai saat ini tak terbukti.
Para tokoh oposisi dan warga Israel mendesak Netanyahu untuk menerima kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan Hamas sebagai satu-satunya cara memulangkan sandera yang ditahan sejak 7 Oktober lalu.