YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali janjinya mencaplok tanah di daerah pendudukan Tepi Barat untuk dijadikan pemukiman Yahudi. Penegasan ini disampaikan, Minggu (1/9/2019), untuk meraih dukungan dari kelompok sayap kanan Yahudi menjelang pemilu yang diadakan pada 17 September mendatang.
Netanyahu dan partainya, Likud, bekerja keras meraih dukungan suara dari partai-partai sayap kanan lain melalui isu permukiman di wilayah pendudukan.
"Dengan bantuan Tuhan, kami akan menerapkan kedaulatan Yahudi untuk semua komunitas, sebagai bagian dari tanah Israel dan sebagai bagian dari negara Israel," katanya, saat bertemu warga Yahudi di pemukiman Elkana, Tepi Barat, seperti dikutip dari AFP.
Dia menyampaikan janji ini pertama kali pada April 2019 atau menjelang berakhirnya kampanye pemilu. Namun hasil suara yang didapat saat itu, Netanyahu gagal membentuk koalisi pemerintahan sehingga memilih untuk menggelar pemilu yang baru pada 17 September.
Israel menduduki Tepi Barat dalam Perang Enam Hari Arab-Israel pada 1967. Namun hukum internasional menegaskan bahwa pembangunan permukiman Israel ilegal dan menjadi penghambat perdamaian. Pasalnya lahan yang dibangun untuk permukiman Yahudi berada di tanah yang menjadi bagian dari masa depan negara Palestina.