Kalkulasi Politik di Balik Seragam Militer
Namun tidak sedikit pengamat yang melihat langkah ini lebih sebagai manuver politik dalam negeri. Putra mantan Perdana Menteri Hun Sen itu baru beberapa tahun memimpin dan masih berada dalam proses konsolidasi kekuasaan.
Menghidupkan kembali wajib militer bisa berfungsi ganda: memperkuat nasionalisme dan mengalihkan perhatian dari problem internal seperti ekonomi, korupsi, atau dinamika oposisi.
"Langkah ini klasik, ketika tekanan politik dalam negeri meningkat, pemimpin akan menggunakan ancaman eksternal untuk menyatukan rakyat," ujar seorang pengamat politik Asia Tenggara, sebagaimana dilaporkan Bangkok Post.
Kebijakan ini juga membuka peluang ekspansi militer, baik dalam perekrutan, anggaran, maupun pengaruh militer dalam politik Kamboja. Dalam jangka panjang, bisa menjadi alat kontrol sosial.