Badan koordinasi aksi mogok, menampung lebih dari 260 organisasi penentang kudeta, juga mengecam kunjungan Hun Sen dengan menuduhnya sebagai pendukung penguasa militer Myanmar.
Dalam pidatonya pada Rabu lalu, Hun Sen menyerukan agar semua pihak di Myanmar menahan diri lalu menindaklanjuti rencana perdamaian.
"Saudara-saudara di Myanmar, apakah Anda ingin negara jatuh dalam perang saudara yang nyata atau ingin diselesaikan? Poin pertama dari konsensus adalah kesabaran, menghentikan kekerasan. Ini adalah tujuan yang kami inginkan," kata Hun Sen.
Presiden Joko Widodo sempat berbincang dengan Hun Sen pekan ini untuk menyampaikan penegasan soal perdamaian di Myanmar. Dalam cuitan Jokowi menegaskan, jika tidak ada kemajuan signifikan dalam rencana perdamaian, hanya perwakilan non-politik dari Myanmar yang boleh menghadiri pertemuan-pertemuan ASEAN.