SYDNEY, iNews.id - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan upaya untuk mencegah kebangkitan China bisa menjadi bumerang untuk negara bersangkutan. Selain itu melawan China hanya menabur konflik di kawasan.
Menurut Anwar, dalam pidatonya di Universitas Nasional Australia, Canberra, Kamis (7/3/2024), negara-negara harus lebih memahami kondisi China saat ini, termasuk dalam membangun kekuatan militer serta meningkatkan pengaruh diplomatik, sebagai hal yang wajar dari kehebatan ekonomi dan teknologinya.
“Di mata mereka, tindakan merugikan terhadap kebangkitan militer, ekonomi, dan teknologi China, tak berarti apa pun kecuali upaya untuk menyangkal posisi sah mereka dalam sejarah,” kata Anwar, dikutip dari Reuters.
“Hambatan yang dihadapi terhadap kemajuan ekonomi dan teknologi China hanya akan memperparah keluhan tersebut,” ujarnya, menegaskan.
Lebih lanjut Anwar mengatakan, Malaysia dan Australia memiliki kewajiban untuk mendorong China, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara besar lainnya di Asia-Pasifik agar menunjukkan perolaku kondusif bagi kerja sama dan integrasi ekonomi.