TEGUCIGALPA, iNews.id – Sejumlah warga di daerah miskin Ibu Kota Honduras, Tegucigalpa, bentrok dengan polisi antihuru-hara, Kamis (7/5/2020) waktu setempat. Bentrokan terjadi lantaran para penduduk itu menolak pemakaman seseorang yang diduga meninggal akibat virus corona (Covid-19).
Sampai hari ini, negara Amerika Tengah itu telah melaporkan 1.461 kasus infeksi virus corona. Kebanyakan kasus infeksi itu terdapat di Kota Tegucigalpa. Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Honduras sejauh ini adalah 99 jiwa.
Menurut warga, permukiman mereka kekurangan sanitasi yang memadai untuk pemakaman. Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan mereka menolak pemakaman pasien Covid-19 di lingkungan mereka.
Polisi antihuru-hara pun menembakkan gas air mata ketika warga yang bersenjatakan batu membakar ban dan memblokade jalan menuju Pemakaman Amor Eterno, di permukiman La Era, Tegucigalpa. Selain dengan batu, warga juga melemparkan benda-benda lainnya ke arah aparat keamanan.
“Di sini tak ada air. Kami kelaparan tetapi mereka malah membawakan kami penyakit dan orang meninggal. Kami tidak akan mengizinkan mereka (dimakamkan di sini). Kami takut,” kata seorang perempuan kepada stasiun TV lokal seperti dikutip Reuters, Jumat (8/5/2020).