Alarabiyah melansir, polisi Israel menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat rumah keluarga Palestina yang terancam digusur.
“Jika kami tidak mendukung orang-orang (pengunjuk rasa) di sini, rumah saya, rumah mereka, dan setiap warga Palestina yang tinggal di sini akan digusur,” kata salah seorang pemuda Palestina, Bashar Mahmoud (23), yang datang dari daerah terdekat Yerusalem, Issawiyah.
Para pemukim Yahudi datang ke Sheikh Jarrah dan merebut rumah-rumah orang Palestina di sana. Aksi penggusuran sepihak itu didukung oleh aparat keamanan Israel.
Sebelumnya, lima kekuatan Eropa yakni Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki.