BRUSSELS, iNews.id – Ukraina sudah mendapatkan rekomendasi untuk menjadi kandidat anggota Uni Eropa (UE). Namun, untuk benar-benar menjadi anggota blok tersebut, Kiev mungkin hanya bisa bermimpi.
Hal itu diungkapkan oleh politikus sayap kanan Belgia, Mischael Modrikamen. Menurut dia, dibutuhkan waktu belasan bahkan puluhan tahun oleh sebuah negara untuk merampungkan proses menjadi anggota UE.
“Menjadi kandidat resmi (calon anggota UE) tidak berarti apa-apa. Setidaknya akan memakan waktu 15 tahun. Jadi, semua yang dilakukan para pemimpin Eropa dalam kunjungan mereka ke Kiev adalah menjual mimpi kepada Zelensky (Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky) dan rakyat Ukraina,” kata Modrikamen kepada kantor berita Sputnik, akhir pekan ini.
Politikus sayap kanan pendiri Partai Rakyat Belgia itu mengungkapkan, saat ini sudah banyak negara yang berada di dalam daftar tunggu untuk menjadi anggota UE. Di antaranya ada Turki dan sejumlah Eropa yang lebih miskin, yakni Albania, Makedonia Utara, Montenegro, dan Serbia.
Kini, Ukraina, Georgia, dan Moldova juga masuk dalam daftar tunggu tersebut. Turki mulai mengajukan keanggotaan pada 1987 dan menjadi kandidat resmi anggota UE sejak 1999. Sampai hari ini, Ankara sudah menunggu selama 35 tahun dan statusnya tak kunjung berubah sejak 23 tahun silam.
Komisi Eropa pada Jumat (17/6/2022) kemarin merekomendasikan pemberian status calon anggota Uni Eropa kepada Ukraina. Komisaris Uni Eropa untuk perluasan organisasi menyatakan, Ukraina masih harus memenuhi serangkaian kriteria ketat untuk membuka negosiasi keanggotaan.
Tidak ada batas waktu untuk penetapan bergabungnya Ukraina secara resmi di UE. Di samping itu, setiap anggota UE dapat sewaktu-waktu dapat memveto rekomendasi Komisi Eropa tersebut, sehingga Ukraina pun tak bisa masuk ke dalam blok ekonomi politik itu