Politikus Bolivia Desak Penggunaan Cairan Beracun sebagai Obat Covid-19

Arif Budiwinarto
Cairan pembersih Klorin Dioksida (foto: ist)

Cairan Klorin dioksida sebagian besar digunakan untuk mendisinfeksi persediaan air minum dan tidak pernah secara legal digunakan atau dijual untuk pengobatan pada tubuh manusia.

Kementerian Kesehatan Bolivia secara tegas menyebut cairan tersebut bukan pengobatan Covid-19 yang efektif. Mereka juga sudah mengeluarkan peringatan keras agar tidak mencoba mengonsumsinya.

Pada 20 Juli lalu, Kemenkes Bolivia menyatakan lewat media sosial bahwa efek berbahaya dari klorin dioksida pada tubuh manusia adalah gagal hati akut, tekanan darah rendah, dehidrasi, muntah parah dan gagal alat pernapasan.

Kementerian terkait telah mengancam akan menuntut mereka yang mempromosikan penggunaan cairan klorin dioksida yang tidak ilmuah sebagai pengobatan Covid-19. Akan tetapi, sejauh ini belum ada tindakan hukum tegas terhadap individu atau entitas tertentu.

Bolivia menjadi salah satu negara paling terdampak Covid-19 di Amerika Selatan. Data per hari Minggu (2/8/2020) mencatat 78.793 kasus positif Covid-19 dengan angka kematian 3.064.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Health
19 hari lalu

Kasus Keracunan MBG Bakal Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Nasional
19 hari lalu

Menkes Minta Kasus Keracunan MBG Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Motor
23 hari lalu

Kembalikan Penjualan Mobil ke 1 Juta Unit, Pemerintah Diminta Keluarkan Insentif seperti Era Covid-19

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal