"Polisi memaksa saya untuk mengadakan debat di tempat yang paling berbahaya bagi saya, tetapi berada pada jarak yang aman dari pembunuh cerpelai," kata Paludan, kemungkinan merujuk pada pada Perdana Menteri Mette Frederiksen yang memerintahkan pemusnahan 15 juta ekor hewan ternak cerpelai.
Dia akan tetap hadir di acara itu meski dilarang.
"Saya akan mengikuti instruksi dan tetap berada di luar zona terlarang. Mungkin saya akan dibiarkan tidak terlindungi, sehingga semua teroris dapat menembak saya," ujarnya.