Farc atau Revolutionary Armed Forces of Colombia, saat ini mengubah dirinya menjadi partai politik dan mengubah namanya menjadi Revolutionary Alternative Common Force. Sejumlah anggotanya mendapatkan kursi parlemen pada Juni sebagai rangkaian kesepakatan damai.
Duque menegaskan tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses perdamaian di Kolombia. Namun dia menuduh pimpinan Farc terlalu lunak terhadap mantan gerilyawan yang dituduh melakukan kejahatan perang.
"Kami akan menerapkan langkah-langkah korektif untuk memastikan para korban mendapatkan kebenaran, keadilan secara proporsional, ganti rugi, dan menjamin agar kejadian di masa lalu ini tidak terulang," ucap Duque.
Duque juga menekankan perlunya menyatukan kembali rakyatnya yang terpecah akibat pertentangan politik dalam perebutan kursi presiden.
"Saya ingin mengatasi perpecahan kiri dan kanan, dengan menekankan perlunya dialog. Saya ingin memerintah Kolombia dengan semangat membangun, bukan menghancurkan," ujar Duque.
Kebijakan politiknya dikenal ramah terhadap dunia bisnis, setelah dia berjanji memotong pajak dan meningkatkan investasi.
Duque merupakan presiden termuda yang pernah terpilih di Kolombia. Dia diajukan sebagai capres oleh pemimpin partai CD, Alvaro Uribe Velez.