BOGOTA, iNews.id - Presiden Kolombia terpilih, Ivan Duque (42), berjanji menyatukan kembali rakyatnya yang terpecah akibat pemilihan presiden (pilpres). Duque juga berkomitmen memperbaiki pertumbuhan ekonomi Kolumbia.
Politikus pendatang baru di partai konservatif ini memenangi pilpres pada Juni lalu dengan mengalahkan pesaingnya dari sayap kiri, Gustavo Petro. Pilpres diwarnai persaingan sengit yang mengakibatkan rakyat terpecah.
Dalam pidato pelantikannya, mantan pengacara ini berjanji melakukan perubahan untuk memberantas korupsi dan memperkuat ekonomi. Dia juga berkomitmen meninjau ulang perundingan damai dengan kelompok pemberontak Farc.
Sebelum menyepakati perdamaian, Farc merupakan kelompok pemberontak sayap kiri terbesar di Kolombia. Kelompok itu dibentuk pada 1964 dengan tujuan menggulingkan pemerintah dan mengukuhkan rezim Marxisme.
Presiden Kolombia sebelumnya, Juan Manuel Santos, telah meminta agar Duque menghormati kesepakatan damai itu, yang telah dinegosiasikan sejak 2016 lalu dan berhasil menyudahi konflik brutal selama lima dekade.