BRASILIA, iNews.id - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, Jumat (26/5/2023). Pada kesempatan itu Putin mengundang Lula untuk menghadiri Forum Ekonomi Internasional di Kota St Petersburg pada Juni mendatang.
Namun Lula menolak undangan Putin itu dengan alasan Brasil ingin menengahi konflik antara Rusia dan Ukraina. Pada bagian itu, Lula menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang berupaya mendamaikan konflik tersebut.
"Saya baru saja berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Saya mengucapkan terima kasih atas undangan untuk datang ke Forum Ekonomi Internasional di St Petersburg kemudian menjawab bahwa saya tidak bisa berangkat ke Rusia saat ini, tapi menegaskan kembali kesediaan Brasil, bersama dengan India, Indonesia, dan China, untuk berbicara dengan kedua pihak berkonflik guna mengupayakan perdamaian," kata Lula, di Twitter.
Lula sejak lama menegaskan upaya untuk menengahi konflik kedua negara tersebut. Namun dia menyadari Brasil tak bisa sendiri dalam mendamaikan konflik Rusia dan Ukraina. Oleh krena itu, dia menggandeng kekuatan besar lainnya, termasuk Indonesia, untuk bergabung dalam inisiatif tersebut.
Dia mengusulkan pembentukan aliansi internasional mirip G20 yang bertujuan memfasilitasi pembicaraan damai antara negara-negara yang bertikai.
Meski secara terang-terangan mengecam invasi Rusia, Lula tak memberikan bantuan militer untuk Ukraina. Dia menegaskan Brasil menahan diri untuk terlibat langsung dalam perang.