MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali menabuh genderang perang kepada media. Kali ini dia meminta konglomerat pemilik grup media terbesar negara itu untuk menjual perusahaan sebelum izinnya berakhir.
Hubungan Duterte dengan sebagian media tak begitu baik terkait kritikan soal perang terhadap kejahatan narkoba yang dilakukan sejak menjabat presiden pada 2016. Perang terhadap kejahatan narkoba sudah menewaskan lebih dari 5.000 orang sejak 2016, tanpa melalui persidangan.
Grup media yang menjadi sasarannya adalah jaringan ABS-CBN Corp. Dia mengancam beberapa kali untuk tidak mengeluarkan izin perpanjangan waralaba ABS-CBN Corp.
"ABS, kontrak Anda akan berakhir, dan Anda berusaha untuk memperbarui. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada Anda," kata Duterte, dikutip dari Reuters, Selasa (31/12/2019).
Izin jaringan ABS-CBN, konglomerasi media terbesar di Filipina yang mengoperasikan belasan stasiun radio dan televisi berita serta hiburan, lokal maupun nasional, akan berakhir pada Maret 2020.