MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memecat duta besar untuk Brasil Marichu Mauro setelah terekam kamera menganiaya pembantu rumah tangga.
Duterte menyetujui rekomendasi untuk memecat Mauro, mencabut tunjangan pensiun, serta melarangnya menduduki jabatan publik seumur hidup, seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (2/3/2021).
Mauro dipulangkan dari Brasil pada Oktober 2020 setelah rekaman CCTV di kediaman dubes beredar, bahkan disiarkan stasiun televisi setempat. Dia terlihat menganiaya seseorang yang tampaknya pembantu rumah tangga.
Departemen Luar Negeri di Manila menyatakan pada saat itu, korban merupakan warga Filipina dan sudah kembali ke negaranya. Kementerian juga berupaya menghubungi korban untuk dimintai keterangan.
Sementara itu Mauro terbuka mengomentari tuduhan tersebut.
Tindakan keras ini diambil di saat Duterte mendorong kampanye melawan pelanggaran dan korupsi yang dilakukan aparatur pemerintah. Dia mengancam akan menampar dan mempermalukan mereka.
Dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi pekan lalu, dia menyarankan agar tangan petugas badan anti-narkotika yang bersalah serta pelaku korupsi dipukul menggunakan palu guna memberi mereka pelajaran.
“Saat saya memberi tahu sekretaris, 'jangan ganggu kami', Anda akan dipukul. Saya mempermalukan orang, terutama mereka yang mencuri uang dari pemerintah," kata Duterte.