Presiden Duterte Perintahkan Aparat Bunuh Pemberontak Komunis: Lupakan HAM!

Djairan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan pasukan militer dan polisi untuk membunuh dan menghabisi pemberontak komunis di negara tersebut. (Foto: Reuters).

Ketika Duterte mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016, dia berjanji mengakhiri penyerangan melalui pembicaraan damai. Namun, setelah menjabat, dia memerintahkan pembicaraan langsung dengan pemberontak komunis dan mengerahkan pertempuran bersenjata.

Menyusul bentrokan sengit antara aparat dan pemberontak komunis pada 2017, Duterte membatalkan proses perdamaian dan kemudian menandatangani deklarasi yang menyebut para pejuang komunis sebagai ‘teroris’.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Internasional
10 hari lalu

Dikaitkan dengan Penembakan di Australia, Filipina Tegaskan Bukan Basis Latihan ISIS

Internasional
11 hari lalu

Filipina Bantah Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Berlatih di Mindanao

Internasional
22 hari lalu

Meghan Markle Angkat Bicara soal Ayahnya Diamputasi, Masuk ICU RS di Filipina

Internasional
22 hari lalu

Thomas Markle Mertua Pangeran Harry Masuk ICU di RS Filipina, Kaki Diamputasi

Internasional
24 hari lalu

Giliran Filipina Diterjang Badai Wilma, Diperkirakan Akhir Pekan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal