ANKARA, iNews.id - Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut serangan terhadap perekonomian Turki tak ada bedanya dengan serangan terhadap bendera dan panggilan salat atau azan.
Pernyataan itu disampaikan Erdogan dalam pidatonya, Senin (20/8/2018), menyambut Hari Raya Idul Adha. Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menggandakan tarif aluminium dan baja turut memperparah perekonomian Turki.
Nilai lira terhadap dolar AS jatuh sekitar 40 persen tahun ini, dilanda kekhawatiran tentang pengaruh Erdogan atas kebijakan moneter dan memburuknya konflik diplomatik dengan AS.
Menurut Erdogan, kebijakan perang ekonomi ini bertujuan membuat Turki dan rakyatnya berlutut.
"Serangan terhadap perekonomian kami sama sekali tidak ada bedanya dengan serangan terhadap azan dan bendera kami. Tujuannya sama, untuk membuat Turki dan rakyatnya berlutut," kata Erdogan, dalam pidatonya yang disiarkan di televisi.