Iran secara resmi masih menjadi bagian dari kesepakatan tersebut, namun mengurangi komitmennya dengan melakukan pengayaan uranium di atas ambang batas yang ditentukan.
Juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan pemerintahannya akan melakukan upaya apa pun demi mengamankan kepentingannya, termasuk jika harus bernegosiasi dengan Trump.
Meski demikian dia menegaskan, keputusan akhir untuk melakukan pembicaraan dengan AS berada di tangan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
"Kampanye tekanan maksimum Trump telah gagal. Yang penting adalah tindakan, bukan kata-kata. Kami menyarankan Trump untuk mempertimbangkan lagi kegagalan kebijakan masa lalunya," kata Mohajerani.