Presiden Macron Telepon Jurnalis karena Terganggu dengan Pemberitaan Ekstremisme Islam

Anton Suhartono
Emmanuel Macron (Foto: AFP)

"Kami tidak akan menyerah kepada kartun," ujarnya, saat itu.

Pernyataannya itu mengundang kecaman dari komunitas muslim internasional, disertai pemboikotan produk Prancis.

Bukan hanya The New York Times, suat kabar Inggris Financial Times juga menerbitkan artikel berjudul "Perang Macron terhadap 'separatisme Islam' hanya memperparah perpecahan Prancis'.

Macron lalu mengirim surat kepada Financial Times di mana dia menyangkal stigmatisasi terhadap muslim.

"Prancis, kami diserang karena ini, merupakan (negara) sekuler bagi umat Islam, Kristen, Yahudi, Budha, dan semua keyakinan lain."

Financial Times lalu mencabut artikel itu.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
15 jam lalu

Delegasi Kedubes Prancis Datangi SPPG Polri, Diberi Buku Menu Rasa Bhayangkara Nusantara

Film
5 hari lalu

Bangga! Joko Anwar Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Pemerintah Prancis

Muslim
5 hari lalu

Fenomena Hujan Meteor Geminid Pertanda Apa Dalam Islam? Begini Penjelasannya

Internasional
11 hari lalu

Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Mesir Kuno Perpustakaan Louvre Rusak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal