GAZA, iNews.id - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengkritik kebijakan dan tindakan Hamas yang disebutnya tidak mewakili rakyat Palestina. Namun, pernyataan Abbas yang dipublikasikan WAFA, kantor berita resmi Otoritas Palestina pada Minggu (15/10/2023) di situsnya, tiba-tiba dihapus.
WAFA dilansir dari Reuters Senin (16/10/2023), sebelumnya mempublikasikan komentar Abbas dalam percakapan di telepon dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Keduanya membahas pengeboman Israel atas Gaza menyusul serangan mematikan Hamas ke kota-kota Israel.
WAFA dalam laporan awalnya mengutip pernyataan Abbas menuliskan, Abbas menekankan kebijakan dan tindakan Hamas tidak mewakili rakyat Palestina. Laporan itu juga menyebutkan, kebijakan, program dan keputusan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) lah yang mewakili rakyat Palestina sebagai satu-satunya perwakilan yang sah.
Namun, kalimat tersebut diubah beberapa jam kemudian menjadi berbunyi: "Presiden juga menekankan bahwa kebijakan, program, dan keputusan PLO mewakili rakyat Palestina sebagai satu-satunya perwakilan sah mereka, bukan kebijakan organisasi lain."
Hingga kini tidak jelas mengapa pernyataan Abbas yang mengkritik Hamas dihapus. Abbas atau WAFA belum memberikan komentar terkait penghapusan pernyataan itu. Sementara Hamas juga belum berkomentar terkait hal ini.
Menurut laporan WAFA, Abbas dalam pembicaraan di telepon dengan Maduro juga mengaskan penolakannya terhadap pembunuhan warga sipil di kedua belah pihak. Dia menyerukan pembebasan warga sipil, narapidana dan tahanan.