Hamas, selaku seteru politik Fatah yang menguasai Jalur Gaza, pada Rabu lalu menolak setiap upaya untuk menunda pemilu.
Pasalnya penundaan ini berisiko memicu ketegangan di kalangan masyarakat Palestina.
Kelompok lain juga mengkritik Abbas, menuduh dia menggunakan isu Yerusalem Timur untuk mengulur waktu pemilu. Pasalnya Fatah terancam kalah dalam pemilu akibat masalah internal.
Abbas menghadapi tantangan dari faksi-faksi pecahan, termasuk yang dipimpin Nasser Al Kidwa, keponakan pemimpin ikonik Yasser Arafat serta faksi yang dipimpin mantan kepala keamanan Fatah yang diasingkan, Mohammed Dahlan.