TUNIS, iNews.id - Kantor kepresidenan Tunisia memastikan bubuk yang ditemukan dalam surat yang ditujukan untuk Presiden Kais Saied beracun. Saied belum sempat memegang surat itu, namun sudah dibuka ajudannya.
Kantor presiden menyatakan, Saied menjadi korban percobaan peracunan melalui surat, namun ajudannya yang lebih dulu menerima, mengalami sakit cukup parah.
Pernyataan istana ini mengonfirmasi spekulasi yang beredar soal upaya melukai atau bahkan membunuh presiden.
Dalam pernyataan disebutkan, surat yang diterima pada Senin (25/1/2021) dari pengirim tak dikenal tiba di meja ajudan utama presiden, Nadia Akacha.
"Saat membukanya dia tidak menemukan dokumen apa pun tapi kondisinya langsung memburuk. Dia tiba-tiba merasa lemas, hampir kehilangan pengelihatan, serta sakit kepala," bunyi pernyataan, seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (29/1/2021).
Petugas lain yang berada di ruangan yang sama dengan Akacha juga sakit.