Polisi yang mendapatkan laporan dan telah memeriksa isi bungkusan itu memastikan otak tersebut bukan milik manusia. Namun, paramedis tidak yakin otak itu berasal dari hewan apa.
Sementara itu, beberapa komunitas curiga barang-barang di bungkusan itu merupakan bagian dari ritual persembahan bagi orang yang sudah meninggal dunia.
Biasanya, ritual itu mempersembahkan barang-barang seperti uang dan bunga yang dapat mereka gunakan di akhirat. Akan tetapi, alasan penggunaan otak dalam ritual itu belum bisa dijelaskan.
"Saya senang yang menemukannya."
"Bayangkan jika seorang nenek atau ibu atau anak-anak yang sedang bermain di dekatnya melihat dan membuka bungkusan itu. Saya yang berusia 47 tahun sangat ketakutan mengetahuinya," tambahnya.