Namun karena permintaan lebih tinggi dia mulai kerepotan. Dia akhirnya membuka akun Facebook yang intinya bersedia membayar cicak dari siapa pun. Setiap kilogram cicak dia bayar 300 baht atau sekitar Rp138.000 atau 300.000 baht (Rp138 juta) untuk 1 ton.
Iklannya itu disambut banyak netizen yang menjual banyak cicak kepadanya, baik dalam kondisi hidup maupun mati. Cicak hidup dan mati tentu dihargai berbeda, lebih mahal yang masih hidup.
Semua cicak itu lalu dikeringkan oleh Lentivanon. Dia juga mendapat kiriman alat pengering khusus dari rekannya.
Setelah itu cicak-cicak yang sudah dikeringkan dijual ke penadah dan dikirim ke China untuk dijadikan obat.