PARIS, iNews.id - Seorang pria Prancis berencana menyiarkan langsung detik-detik kematiannya di media sosial setelah permintaan eutanasia--suntik mati--ditolak Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Alain Cocq menderita kondisi langka yang menyebabkan dinding pembuluh nadinya saling menempel. Melalui laman Facebook-nya, Cocq mengatakan waktu hidupnya kurang dari seminggu lagi.
Dia secara khusus telah menuliskan permintaan kepada Presiden Emmanuel Macron untuk mengizinkan prosedur suntik mati yang memungkinkan dia mati dengan damai tanpa harus merasakan penderitaan. Tetapi Macron menolak permintaan tersebut berdasarkan aturan hukum di Prancis.
"Saya tidak dapat meminta siapa pun untuk melampaui kerangkan hukum kami saat ini. Keinginan Anda adalah meminta bantuan aktif dalam kematian yang saat ini tidak diizinkan di negara kami," demikian tulisan balasan dari Macron.
Untuk menunjukkan pada publik Prancis penderitaan yang disebabkan oleh undang-undang tersebut, Cocq mulai mempersiapkan kematiannya termasuk tidak lagi mengonsumsi makanan dan minum obat sejak Jumat (4/9) malam.