WASHINGTON, iNews.id – Persaingan transportasi udara bakal semakin sengit dengan kehadiran pesawat-pesawat canggih dan revolusioner. Teranyar, Lockheed Martin Corp sepakat bermitra dengan Aerion Corp untuk mengembangkan jet bisnis supersonik pertama di dunia.
Melalui nota kesepahaman yang diumumkan pada Jumat, 15 Desember 2017 itu, Lockheed Martin akan mulai menyusun pengembangan pesawat termasuk rekayasa teknologi, sertifikasi, hingga produksi.
"Ketika sampai pada pengetahuan supersonik, kemampuan Lockheed Martin sudah terkenal, dan pada kenyataannya, legendaris," kata Chairman Aerion Robert M Bass dalam laman resmi Lockheed Martin, dikutip Minggu (17/12/2017). "Kami berbagi dengan Lockheed Martin sebuah komitmen untuk pengembangan jangka panjang pesawat supersonik sipil yang efisien," sambung dia.
Lockheed tak kalah gembira dengan kemitraan strategis ini. Kepala Divisi Aeronautika Orlando Carvalho mengatakan, "Kami sangat antusias bekerja dengan Aerion dalam pengembangan jet supersonik generasi berikutnya yang efisien. Ini berpotensi menjadi platform untuk merintis pesawat supersonik masa depan.”
Dalam wawancara dengan Reuters, Orlando mengungkapkan bahwa proyek ini bisa menciptakan 40 pekerjaan di Lockheed Martin saja. ”Dengan bahan baru, teknologi baru, penerbangan supersonik komersial menjadi kemungkinan jangka pendek yang realistis," katanya.
Lockheed memperkirakan jet bisnis supersonik akan beroperasi pada 2025. Bila terealisasi tentu akan menjadi terobosan besar. Lockheed selama ini dikenal sebagai pesawat tempur supersonik semacam F-16 Fighting Falcon, F-35 Lightning, dan F-22 Raptor. Lockheed pula yang menciptakan pesawat angkut militer legendaris C-130 Hercules.
Pada Mei lalu General Electric (GE) Aviation dan Aerion mengumumkan sebuah studi bersama untuk mengembangkan mesin supersonik untuk AS2.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sebelumnya juga memberikan kontrak kepada salah satu unit Lockheed untuk merancang pesawat demonstrasi dengan boom sonic rendah sebagai bagian dari proyek teknologi supersonik komersial.
New York-London 4 Jam
Aerion AS2 adalah pesawat 12 penumpang yang didesain sanggup terbang dengan kecepatan maksimum Mach 1.4 atau 1,4 kali kecepatan suara. Pesawat berkapasitas 12 orang ini bisa mengangkut penumpang dari New York ke London hanya sekitar empat jam, memangkas tiga jam perjalanan dengan pesawat biasa.
Penerbangan supersonik komersial berakhir pada 2003 ketika Concorde resmi pensiun setelah mengalami kecelakaan fatal dan permintaan yang terus melorot. Setelah itu kisah burung besi dengan kecepatan luar biasa ini pun seakan menghilang. Berbagai proyek digagas, namun sejauh ini belum ada yang terealisasi.
Aerion tidak sendirian dalam usaha untuk meluncurkan kembali perjalanan penumpang supersonik. Awal bulan ini Japan Airlines menanamkan investasi USD10 juta pada perusahaan startup Boom Supersonic yang berbasis di Denver.
Dengan investasi itu mereka memiliki pilihan untuk membeli 20 pesawat mereka. Pendiri Virgin Group Richard Branson pada tahun lalu juga mengumumkan bahwa perusahaannya memiliki opsi sebagai pembeli pertama 10 pesawat Boom.
Pendiri Boom, Blake Scholl, mengatakan bahwa perusahaannya sedang mengembangkan pesawat yang dapat melakukan perjalanan di Mach 2.2 atau lebih dari 1.450 mil per jam, sebuah kecepatan yang dapat memangkas perjalanan dari San Francisco ke Tokyo hingga 5,5 jam.