Laporan sementara mengungkap, hanya beberapa detik setelah pesawat Boeing 787 Dreamliner mencapai kecepatan udara maksimum, yaitu 180 knot, kedua mesin mati secara berurutan, mengakibatkan kecelakaan.
Kecelakaan kemungkinan terjadi setelah kedua sakelar kontrol bahan bakar mesin berpindah dari posisi run ke cut off secara berurutan, tak lama setelah lepas landas.
Berdasarkan data dari cockpit voice recorder (CVR), bagian dari kotak hitam, salah satu pilot terdengar bertanya kepada pilot lainnya mengapa dia mematikan sakelar bahan bakar. Pilot lainnya menjawab bahwa dia tidak melakukannya. Tak jelas siapa yang bertanya dan yang menjawab.