Dalam menjalankan tugas di Gaza, Azaiza mempertaruhkan nyawa dengan menceritakan kisah apa yang sebenarnya terjadi kepada belasan juta pengikutnya di Instagram. Selama perang terbaru ini juga, banyak anggota keluarga dan teman terbunuh.
"Tidak ada yang berubah. Anda tidak bisa mengubah apa pun," katanya kepada CNN, menggambarkan komunitas internasional tidak tergerak oleh foto-foto kematian dan pembantaian diakibatkan oleh serangan Israel.
Unggahan Instagram pertamanya pada Mei 2014 adalah foto sederhana tentang keajaiban alam, kelopak bunga fuchsia merah tua yang semarak, mekar dari bagian tengah berwarna oranye.
Dikenal oleh sebagian orang sebagai Bunga Harta Karun, para ahli botani mengidentifikasi tanaman ini berdasarkan genusnya yang tepat, Gazania. Sejak awal, dia seolah ingin berbagi visinya tentang dunia yang indah.
“Saya ingin mengabadikan keindahan Gaza, bukan perang di Gaza. Tapi saya tidak punya pilihan,” ujarnya.
Sebelum 7 Oktober, Azaiza memiliki sekitar 25.000 follower di Instagram. Namun setelah itu berkembang menjadi lebih dari 19 juta. Beberapa videonya juga telah ditonton lebih dari 70 juta kali.
Dari pagi hingga malam, kisah-kisah di akun Instagram mengalir deras, menggambarkan kehancuran dan penderitaan yang tak henti-hentinya.