JAKARTA, iNews.id - Profil Naim Qassem, pemimpin Hizbullah yang baru penting diketahui. Qassem ditunjuk menjadi memimpin Hizbullah atau menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen), menggantikan Hassan Nasrallah yang terbunuh pada 27 September lalu.
Qassem dipilih sebagai sekjen karena kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Hizbullah.
"Dewan Syura Hizbullah setuju untuk memilih Yang Mulia Syekh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah," bunyi pernyataan Hizbullah, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (29/10/2024).
Pria kelahiran 1953 itu berasal dari keluarga asal Lebanon selatan. Aktivitas politiknya dimulai dengan bergabung dengan organisasi Amal Movement. Namun Qassem keluar dari kelompok tersebut pada 1979 atau selama Revolusi Islam Iran.
Qassem merupakan salah satu pendiri Hizbullah. Dia kerap mengikuti pertemuan yang mengarah pada pembentukan Hizbullah. Kelompok yang dibentuk untuk melawan penjajahan Israel itu mendapat dukungan dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Pembentukannya terjadi setelah invasi Israel ke Lebanon pada 1982.
Pada 1991, Qassem diangkat sebagai wakil kepala oleh sekretaris jenderal saat itu Abbas Al Musawi, yang juga tewas dalam serangan Israel pada 1992.
Qassem tetap menempati jabatan itu saat Nasrallah menjadi pemimpin. Dia juga ditunjuk sbagai juru bicara Hizbullah dalam wawancara dengan media asing.
Dia juga menjadi koordinator kampanye pemilihan parlemen Hizbullah sejak kelompok tersebut ikut serta dalam pemilu Lebanon pada 1992.