Pada 2005, dia menulis sejarah Hizbullah yang dianggap sebagai pandangan orang dalam terhadap organisasi tersebut. Qassem mengenakan sorban putih, tidak seperti Nasrallah dan Safieddine, yang menggunakan warna hitam menunjukkan status mereka keturunan Nabi Muhammad.
Dia juga menjadi pejabat Hizbullah yang pertama kali menyampaikan pernyataan publik di televisi untuk mengumumkan kematian Nasrallah.
Qassem, pada 8 Oktober atau setelah serangan Israel yang menewaskan Safieddine, mengatakan kemampuan Hizbullah tetap utuh meski menghadapi serangan besar.