Prospek Perdamaian Palestina-Israel Setelah Pemindahan Kedubes AS

Anton Suhartono
Peresmian kantor kedubes AS di Yerusalem (Foto: AFP)

Israel menganggap seluruh wilayah Yerusalem, termasuk bagian timur, menjadi miliknya setelah dicaplok dalam perang 1967. Langkah itu ditentang komunitas internasional dan dianggap ilegal.

Sebagian besar negara menyatakan status Yerusalem harus ditentukan dalam penyelesaian damai final melibatkan Palestina-Israel, serta tak diitervensi. Namun langkah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dilanjutkan dengan pemindahan kantor kedubes membuat runyam suasana.

Meski demikian, AS membantah pemindahan kedubes ini berarti mendahului penentuan garis batas Palestina-Israel di Yerusalem, sebelum disepakati dua pihak.

Mantan duta besar AS untuk Israel dan Mesir yang kini mengajar di Universitas Princeton, Dan Kurtzer, menyarankan kepada para pejabat pemerintahan Trump untuk memulihkan kembali kredibilitas AS di mata orang-orang Palestina pascapemindahan kedubes. Tapi dia tetap pesimis akan masa depan perdamaian Palestina dan Israel di bawah peran AS.

"Apakah ada kemungkinan itu? Kecil sekali," ujarnya.

Editor :
Artikel Terkait
Internasional
22 menit lalu

Trump Umumkan Serangan Besar-besaran terhadap ISIS di Nigeria

Internasional
47 menit lalu

Ini Pemicu Banjir dan Tanah Longsor di Los Angeles

Nasional
16 jam lalu

Bertemu 45 Menit, Luhut: Prabowo Gembira Negosiasi Tarif dengan AS akan Rampung

Internasional
12 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal