“Kami bangga menjadi bangsa yang empati, baik, dan cinta. Tetapi diamnya pemerintah dan media sama sekali tidak mencerminkan (empati) itu. Bahkan, itu membuat kami bergerak sendiri (turun ke jalan),” ujarnya.
Di Christchurch, 51 muslim terbunuh karena penembakan massal oleh seorang teroris pengusung supremasi kulit putih tahun lalu. “Kami menuntut keadilan rasial dan ekonomi. Kehidupan orang-orang kulit hitam itu penting, kehidupan penduduk pribumi itu penting, dan kehidupan umat Islam itu penting,” seru orator lainnya, Josephine Varghese.
Selama sepekan ini, publik Amerika Serikat digegerkan dengan tewasnya pria berkulit hitam bernama George Floyd di tangan petugas Departemen Kepolisian Minneapolis, Senin (25/5/2020) lalu. Kala itu, pria keturunan Afrika-Amerika itu diborgol dan ditelungkupkan ke tanah oleh polisi.
Floyd tewas setelah seorang polisi (yang kemudian diketahui sebagai Derek Chauvin) menindih lehernya dengan lutut selama lebih dari lima menit. Kematian pria malang itu direkam dalam sebuah video.
Video tersebut beredar di media sosial memicu kemarahan rakyat di penjuru kota, apalagi insiden tersebut berlatar belakang rasial. Demonstrasi pun pecah di Minneapolis, hingga berjung perusakan dan penjarahan. Aksi protes serupa juga terjadi di belasan kota besar lainnya di AS.