ZURICH, iNews.id - Warga Swiss menentang rencana pemerintah membeli jet-jet tempur baru senilai miliaran dolar AS untuk menggantikan armada militer yang sudah berusia tua. Namun rencana itu ditentang banyak pihak dengan alasan Swiss merupakan negara netral dan tak punya musuh. Negara yang identik dengan pegunungan Alpen-nya itu terakhir berperang 200 tahun lalu.
Selain itu wilayah Swiss tak terlalu luas dan dapat dilintasi jet supersonik dalam hitungan 10 menit, sehingga pesawat canggih tak akan berguna banyak. Irlandia, Malta, dan Luksemburg, juga tidak memiliki jet tempur.
Pemerintah Swiss membutuhkan 6,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp96 triliun untuk membeli jet-jet tempur baru, langkah yang disebut para penentang sebagai pemborosan.
"Siapa musuh kita? Siapa yang menyerang negara kecil dan netral ini serta dikelilingi oleh NATO?" kata anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat, Priska Seiler Graf, seraya menambahkan rencana itu tidak masuk akal, dikutip dari Reuters, Senin (21/9/2020).
Pemerintah akan menggelar referendum pada 27 September mendatang untuk meminta persetujuan pembelian salah satu dari empat kandidat jet tempur yang akan dibeli pada 2021.
Empat jet itu adalah Eurofighter dari Airbus, Rafale dari Dassault Prancis, F/A-18 Super Hornet dari Boeing, atau F-35 Lightning II Lockheed Martin, AS.
Pesawat tersebut akan menggantikan 30 unit F/A-18 Hornets yang sudah tua yang akan berhenti beroperasi pada 2030.
Graf memberikan alternatif jet tempur lebih murah sesuai dengan kondisi Swiss, seperti pesawat latih Leonardo M346.