"Ini momen Sputnik," kata Kirill.
"Orang Amerika terkejut saat mereka mendengar suara dari Sputnik. Ini akan sama dengan vaksin yang kami buat. Rusia akan mendapatkan vaksin pertama di dunia," ujarnya.
Akan tetapi, program percepatan vaksin Covid-19 milik Rusia menimbulkan tanda tanya besar. Sebab, pemerintah tidak merilis data ilmiah mengenai hasil pengujian vaksinnya.
Para kritikus mengklaim desakan negara itu segera mendapatkan vaksin Covid-19 bulan depan disebabkan tekanan politik dari Kremlin, yang ingin mencitrakan Rusia sebagai kekuatan ilmu pengetahuan di dunia.
Wajar bila kekhawatiran muncul di tengah optimisme Rusia berada di garis terdepan perlombaan penciptaan virus Covid-19, pasalnya negara-negara maju seperti China, Amerika Serikat, dan Inggris masih dalam tahap pengujian pada manusia. Bahkan, negara-negara tersebut memperkirakan vaksin baru akan tersedia paling cepat di akhir tahun ini.