Organisasi HAM Human Rights Watch menyatakan, para pelaku menyerang tanpa pandang bulu, menembak warga sipil di rumah dan jalanan.
Para saksi menggambarkan jenazah korban bergelimpangan di jalanan kota, bahkan beberapa di antaranya dipenggal.
Suasana mencekam membuat banyak penduduk lari ke hutan di sekitar Palma untuk menghindari kekerasan.
Kebanyakan WNA yang berada di Palma merupakan pekerja asal Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis yang tinggal di hotel-hotel. Diperkirakan sekitar 200 pekerja WNA mengamankan diri di Hotel Amarula.
Pada Sabtu (27/3/2021), sebagian dari mereka mencoba melarikan diri menggunakan 17 kendaraan menuju ke pantai dengan harapan bisa diselamatkan. Namun, KKB menyergap dan melepaskan tembakan ke arah konvoi, menewaskan tujuh orang.