JENEWA, iNews.id - Puluhan wartawan di seluruh dunia meninggal akibat terinfeksi virus corona dalam 2 bulan terakhir.
Organisasi kebebasan pers, Press Emblem Campaign (PEC), mengungkap, jurnalis terkadang tak melengkapi diri dengan APD saat meliput kejadian terkait wabah Covid-19
Menjelang Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada Minggu (3/5/2020), PEC memperingatkan banyak jurnalis menempatkan diri mereka dalam bahaya untuk melaporkan krisis kesehatan global ini. Setelah itu banyak dari mereka yang terinfeksi.
Menurut PEC, sejak 1 Maret, 55 jurnalis di 23 negara meninggal akibat virus corona.
"Wartawan menghadapi risiko besar dalam krisis kesehatan ini karena mereka harus terus memberikan informasi, dengan pergi ke rumah sakit, mewawancarai dokter, perawat, pemimpin politik, pakar, ilmuwan, dan pasien," bunyi pernyataan PEC, dikutip dari AFP, Jumat (1/5/2020).