Punya Anak Tuli, Keluarga Bhutan Terancam Dideportasi dari Australia

Nathania Riris Michico
Kinley Wangchuck (dua dari kiri) bersama dengan ibunya Jangchu Pelden, bapaknya Tshering dan kakaknya Tenzin Jungney. (FOTO: ABC News/Niki Burnside)

"Kinley begitu senang di sini dan sudah betah dan sekarang dia bisa berkomunikasi."

"Kami pindah ke sini untuk mendapatkan kehidupan lebih baik, dan bila Kinley kembali ke sana, dia akan terisolir." katanya.

Permohonan keluarga tersebut untuk mendapat status permanent resident atau penduduk tetap, ditolak oleh Tribunal Banding Masalah Administratif (AAT) dua pekan lalu, dan keluarga tersebut diberi waktu 28 hari untuk meninggalkan Australia.

Kinley Wangchuck mengalami gangguan pendengaran karenanya diputuskan tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi permanent resident di Australia. (FOTO: ABC News/Niki Burnside)

Kini mereka mengajukan banding kepada Menteri Imigrasi Australia, David Coleman, yang memiliki kuasa untuk membatalkan keputusan tribunal.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 jam lalu

Pemakaman Islam di Australia Dilempari Kepala Babi, Buntut Penembakan Komunitas Yahudi

Internasional
7 jam lalu

Pria Muslim yang Cegah Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Dapat Sumbangan Rp33 Miliar

Internasional
9 jam lalu

Dipuji Pemimpin Dunia karena Cegah Penembakan Yahudi di Australia, Ahmed Bikin Bangga Suriah

Internasional
10 jam lalu

Pria Muslim Cegah Penembakan terhadap Komunitas Yahudi Australia Ternyata Imigran asal Suriah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal